Fenomena Gaji 15 Koma

Banyak riset yang mengatakan bahwa milenial adalah generasi yang KONSUMTIF. Artinya pengeluaran mereka bisa jadi lebih besar daripada penghasilan, alias BPJS (Bugdet Pas-Pasan Jiwa Sosialita).

 

Salah satu fenomena yang saya temui adalah 

  • Zaman dahulu orang Indonesia hidup dari bulan ke bulan mengandalkan gaji (dan sisa gaji).
  • Zaman sekarang orang Indonesia (terlebih di ibukota) hidup dari bulan ke bulan mengandalkan kartu kredit, cash advantage, pay later dan pinjaman online. 

 

Sebenarnya masalah tersebut dapat terselesaikan jika orang tersebut MELek VINansial (seperti nama saya MELVIN).  

 

Di buku yang saya tulis, berjudul Make A Plan and Get Your Financial Dreams Come True, saya menggambarkan sebuah piramida perencanaan keuangan:

Piramia Perencanaan Keuangan

Piramida Perencanaan Keuangan

 

Penjelasan piramida perencanaan keuangan:

  1. Keamanan Keuangan: kondisi kebutuhan 1 – 12 bulan (atau 1 tahun) terpenuhi. Seseorang yang tidak aman secara keuangan bisa terancam bangkrut. Contoh cash flow minus (pengeluaran > pemasukan), tidak punya dana darurat, banyak pinjaman (cicilan bulanan lebih dari 30% pemasukan) dan tidak terproteksi sesuai dengan kebutuhannya.  
  2. Kenyamanan Keuangan: kondisi kebutuhan >1 tahun terpenuhi, misal dana untuk menikah, berkeluarga, membeli rumah pertama, dana pendidikan anak, dana perjalanan ibadah Haji dan pensiun. Dalam tahapan ini, Anda membutuhkan guide. Ibarat WAZE atau Google Maps untuk keuangan Anda. Selain guide Anda juga butuh kendaraanya (investasi yang cocok untuk kebutuhan Anda). Serta ujungnya adalah pensiun. 
  3. Distribusi Kekayaan: kondisi bagaimana seseorang bisa mendistribusikan harta (bukan pinjaman) ke anak cucunya.
  4. Pajak: dari atas sampai bawah semuanya pasti ada hubungannya dengan pajak. Tidak selalu harus bayar, tetapi pasti ada kaitannya dengan pajak (misal asuransi jiwa, UP jiwa tidak perlu bayar pajak tetapi preminya harus dilaporkan dalam SPT tahunan).

 

Kenyataanya milenial Indonesia tidak siap dengan keuangannya, sehingga sulit untuk mencapai kemapanan (financial wellness). Alih-alih menyiapkan uangnya, milenial Indonesia lebih suka berutang, baik kasbon, pinjaman online (pay day loan).

 

Seperti apa plus-minusnya Kasbon? Kita bahas di Halaman 3.