Jeratan Pinjaman Online Ilegal dan Pay Day Loan Sulit untuk Financial Wellness

Pada saat mengisi event saya menanyakan kepada para peserta:

Apakah Bapak Ibu tahu pinjaman online ada 2 jenis, yaitu peer to peer lending dan pinjaman harian (pay day loan)?

 

Apakah Anda tahu apa bedanya?

#LetMeShareMyView

 

Pinjaman Online Peer to Peer Lending (P2P Lending)

Pinjaman online P2P lending adalah platform (webiste, aplikasi) yang menemukan orang yang punya uang (disebut investor atau lender) dengan orang yang mau meminjam uang (disebut borrower). 

  • Investor akan mendapatkan keuntungan dari pengembalian pokok pinjaman dan bunga pinjaman.
  • Peminjam akan mendapatkan pinjaman (biasanya dipotong biaya administrasi) dan berkewajiban membayar bunga.

 

Pastinya Anda sudah familiar dengan jenis P2P lending, kan?

 

Pinjaman Online Harian (Pay Day Loan)

Pinjaman online harian (pay day loan) ini adalah versi online-nya “bank tongol”.

Bank Tongol itu seperti apa?

 

Kasbon Digital, Solusi untuk Financial Wellness Karyawan

Speaking Sessions: Employee Financial Wellness with Fintech 20 Sept 2019 di Redtop Hotel, Jakarta

 

Saya ceritakan istilah Bank Tongol dan fenomena versi pinjaman online ini.

Di kota kelahiran saya, kota Pekalongan ada beberapa pasar tradisional. 

Di pasar tradisional, ada banyak ibu tua (disebutnya simbok-simbok) yang menjual ayam, daging sapi, sayuran, ikan dan lain sebaganya. Darimana modal kerjanya?

 

Ibu-Ibu di Pasar Tradisional, Pay Day Loan - Pinjaman Harian

Ibu-Ibu di Pasar Tradisional, Sumber: Shutterstock, Dani3315

 

Setiap pagi ada pemuda yang keliling pasar. Pemuda itu biasanya memakai tas pinggang dan isinya penuh dengan uang. 

Setiap pagi si pemuda, membagikan uang katakanlah Rp 200 ribu – Rp 500 ribu ke simbok-simbok. 

Nah simbok-simbok tersebut memakai uang pinjaman pemuda itu untuk modal kerja dan dagang di hari tersebut.

 

Sorenya, pemuda tersebut akan berkeliling di pasar lagi untuk menagih. 

Simbok-simbok akan mengembalikan modal yang didapat dan ditambah bunga sekitar Rp 5.000 – Rp 10.000.

 

Itulah yang namanya pinjaman harian: pagi diberi pinjaman dan sore kembali.

 

Menurut Anda, apakah pinjaman harian tersebut bunganya besar?

Ya, emang besar. Coba saja hitung Rp 5.000 dari Rp 200 ribu itu kurang lebih 2,5% per hari. 

Tapi utang tersebut tidak jadi masalah, karena dipakai untuk kebutuhan dagang (produktif).

 

Lain ceritanya dengan karyawan Anda. 

Karyawan Anda menggunakan pinjaman harian (yang bunganya besar) untuk kebutuhan konsumtif, seperti ganti hp, modifikasi motor, belanja mainan anak dan lain sebagainya. 

Itulah yang jadi BENCANA

 

Lalu apa solusinya? Kasbon Digital?

Yuk kita bahas inovasi baru dari Danain.co.id di Halaman 5.