Fase 2 (Cash Flow)

Financial freedom butuh yang namanya strategi, kan? 

 

Jika ditanya: “Vin, apa startegi Kamu untuk bisa financial freedom?”

Jawaban saya adalah:

  1. Dengan investasi yang menghasilkan cash flow, contoh: deposito, p2p lending, surat berharga negara (FR00xx, ORI, SBR, Sukuk Ritel, Sukuk Tabungan) dan dividen saham.
  2. Bisnis yang menghasilkan cash flow, contoh: bisnis yang sudah berjalan otomatis, memiliki waralaba, bisnis properti dan lain sebagainya.

 

Permasalahannya baik nomor 1 maupun nomor 2, membutuhkan modal besar kan? 

  • Coba hitung, jika suatu bank memberikan bunga deposito 5% per tahun. Target penghasilan adalah Rp 120 juta per tahun. Maka modal yang dibutuhkan adalah Rp 2,4 M
  • Sebuah rumah kos seharga Rp 5M. Kamar kos tersebut berisi 20 kamar dan setiap bulannya dapat menghasilkan Rp 30 juta.

 

Jadi langkah berikutnya adalah kita perlu mengumpulkan modal, kan?

 

Pertanyaan selanjutnya: modal darimana?

Inilah fungsi dari financial planning dan eksekusinya adalah dengan investasi capital gain (fase 1).

 

Yuk kita lakukan perhitungan sederhana, misal target penghasilan pasif dan investasi adalah Rp 50 juta per bulan (atau Rp 50 juta x 12 bulan = Rp 600 juta per tahun).

 

Kita bagi seperti ini:

Fresh Graduate & Professional, Mau Financial Freedom

Pembagian Sumber Penghasilan Pasif dan Penghasilan Investasi untuk Financial Freedom

 

Note:

  • Tabel di atas menggunakan perhitungan yang disederhanakan, sebagai ilustrasi penghasilan investasi dan penghasilan pasif untuk financial freedom.
  • Sumber rumah kos: rumah.trovit.co.id
  • Sumber laundry: simplyfreshlaundry.com

 

Berdasarkan tabel di atas, dibutuhkan dana sebesar Rp 19,6 Milliar (asumsi rumah kos dibeli dengan uang kontan). 

Apakah dengan modal sebesar itu masih bisa financial freedom?

 

Yuk kita ulas strateginya di Halaman 4.