Investasi Apa?
Saya ingin menjelaskan mengenai investasi kertas (paper assets).
Sebuah perusahaan (sebut saja contoh PT. Warung Geprek Mumpuni) ingin memperluas cabangnya.
Pastinya Warung Geprek Mumpuni membutuhkan modal bukan?
Darimana saja modalnya?
- Modal sendiri, pakai uang kas
- Modal external, pakai utang atau jual saham (lihat gambar berikut)
Contoh, saya selaku CEO: PT Ayam Geprek Mumpuni berhasil mendapatkan investor.
- Investor yang memberikan pinjaman, disebut berinvestasi di surat utang.
- Investor yang membeli saham (patungan), disebut berinvestasi saham.
Bagaimana dengan investor reksa dana?
Investor reksa dana itu ibarat orang yang berkendara dan menggunakan jasa professional driver.
Saya sarankan:
- Saat masih usia muda, kejar investasi yang bersifat capital gain (return >10% per tahun).
- Jika ada investasi yang bersifat cash flow dengan return >10%, maka boleh dipertimbangkan.
- Jika Kamu sudah mendekati pensiun, boleh perbanyak investasi di cash flow.
Sebagai bonusnya, saya ingin share pendapat Saya pribadi investasi di tahun 2020.
Yuk, langsung kita bahas di Halaman 8.
Leave A Comment