Gimana sih Cara Cari Uang?

Banyak orang berpikir CARI UANG ITU, SULIT.

Apakah kamu pernah berpikir, kapan pertama kali mendengar kalimat cari uang itu sulit?

  • apakah saat kuliah,
  • atau SMA?
  • atau SMP?
  • atau malah saat SD?

 

Kebanyakan orang mendengar pertama kali ā€œcari uang itu sulitā€ saat SD. Orang tuamu, mungkin tidak sadar mengatakan: ā€œJangan boros-boros ya dek. Cari uang itu sulit.ā€

Apa yang akan terjadi jika seseorang dikasih nasihat ā€œcari uang itu susahā€ mulai dari SD sampai Kuliah?

Tentu saja, orang tersebut akan setuju cari uang itu sulit. Hati-hati! cari uang sulit adalah salah satu mindset yang menghambat rezekimu.

 

Pertanyaanya: Apakah benar, cari uang itu sulit?

Saya beruntung berada di industri perencanaan keuangan, karena saya dapat belajar banyak dari orang-orang yang jauh lebih kaya.

Saya melihat kesamaan dari klien-klien kami yang tergolong top 10% klien terkaya. Ternyata mereka punya kesamaan dalam mencari uang, yaitu:

  1. Mereka memiliki lebih dari 1 sumber penghasilan.
  2. Jenis penghasilan juga berbeda-beda:Ā ada yang jumlahnya tetap setiap bulan dan ada juga yang sifatnya tidak tetap.
  3. Tidak hanya orangnya yang bekerja, tetapi uang dan assetnya juga bekerja menghasilkan pemasukan.
  4. Mereka berusaha memperbesar penghasilan, baik menambah sumber penghasilan baru atau memperbesar potensi yang ada.
  5. Mereka menghemat pajak penghasilan.

 

Jadi jika ditanya apakah cari uang itu sulit?
Ya cari uang itu sulit, jika tidak tahu caranya.

Artikel ini akan membahas bagaimana cara mencari uang dan memperbesar.

Daftar Isi sembunyikan

 

Meja 1 Kaki atau 2 KakiĀ 

Tahun 2020, pada saat terjadi Covid-19 merupakan tahun yang menyadarkan saya, sebuah fakta hidup: ternyata hidup dari satu sumber penghasilan sangatlah berisiko.

 

Sebelum covid-19, adik saya bekerja sebagai travel agent. Dia membantu kliennya mengatur perjalanan.

Cari Uang itu Sulit, karena PHK saat Covid 19 Artikel Cara Cari Uang

Cari Uang itu Sulit, karena PHK saat Covid 19 (Cara Cari Uang)

 

Ketika Covid-19 terjadi, bisnis travel agent sangat terdampak: tidak ada orang yang berlibur, penerbangan, hotel, tempat wisata semua lumpuh.

Pekerjaan yang awalnya baik-baik saja, mendadak bisa jadi nol.

Ā 

Cerita kedua kejadian yang dihadapi seorang karyawan di tahun 2023.

Apakah kamu pernah mendengar winter tech di Indonesia?

Banyak perusahaan teknologi melakukan PHK karyawan untuk efisiensi bisnis.

Cari Uang itu Sulit, karena PHK Wintertech Artikel Cara Cari Uang

Cari Uang itu Sulit, karena PHK Wintertech (Cara Cari Uang)

 

Sebut aja namanya Rendy, seorang ayah dua orang anak dan istrinya sebagai ibu rumah tangga. Rendy bekerja sebagai Quality Engineering di sebuah perusahaan startup teknologi di Jakarta.

Pagi-pagi saat masuk kerja, buka laptop dan baca email yang baru masuk.Ā  Rendy mendapat informasi, bahwa dirinya terkena PHK dan hari itu hari terakhirnya.

Rendy mengandalkan hidupnya dari gaji, bonus dan tunjangan dari kantor. Dia tidak punya penghasilan lainnya. Lalu bagaimana Rendy menafkahi keluarganya?

 

Saya yakin kamu juga pernah mendengar cerita yang sama.

Intinya hidup mengandalkan satu sumber penghasilan, sangatlah berisiko.

 

Seseorang yang hidup mengandalkan satu sumber penghasilan, ibarat meja kafe yang hanya memiliki satu kaki. Ā Orang yang memiliki banyak sumber penghasilan (misal suami istri bekerja, investasi saham dan waralaba laundry), ibarat meja yang memiliki empat kaki.

 

Untuk menahan beban yang sama, mana yang lebih kuat: meja satu kaki atau meja empat kaki? Tentu saja meja yang empat kaki.

 

Cara Cari Uang: 2 Jenis Income

Apakah kamu pernah memperhatikan jenis penghasilan seseorang?

Secara umum ada dua jenis penghasilan yaitu jenis SPIKE dan jenis STABLE.

2 Tipe Penghasilan Spike dan Stable

 

Penghasilan SPIKE

Penghasilan jenis spike besarnya tidak tetap (bisa naik turun) setiap bulannya, contoh hasil dagang rumah makan, keuntungan investasi saham, keuntungan dari bisnis, agen property, agen asuransi dan lain sebagainya.

Orang-orang yang suka dengan penghasilan SPIKE, karena mereka mengejar KEKAYAAN. Tidak ada batas dari penghasilan spike, misal seorang agen property dapat memperbesar penghasilan dengan cara menjual property lebih banyak.

 

Penghasilan STABLE

Penghasilan jenis stable besarnya tetap setiap bulannya dan cenderung naik setiap tahunnya. Contoh penghasilan stable gaji karyawan, bunga deposito, dividen saham dan lain sebagainya.

Orang-orang yang suka dengan penghasilan STABLE, karena mereka mengejar KENYAMANAN. Kita akan lebih mudah mengatur pengeluaran dan gaya hidup, jika penghasilan stabil setiap bulan.

 

KAYA vs NYAMAN

Menurut kamu, mana yang mempresentasikan kata AMAN, apakah SPIKE atau STABLE? Kebanyakan orang mengira penghasilan stable mempresentasikan kata aman.

 

Faktanya baik spike maupun stable keduanya TIDAK AMAN.

  • Pengusaha tidak aman, karena bisa jadi bisnisnya tergantikan teknologi atau trendnya sudah berganti.
  • Karyawan tidak aman, karena sewaktu-waktu dapat terkena PHK.

 

Setelah memahami 2 jenis penghasilan coba renungkan pertanyaan ini:
menurut kamu, dalam sebuah keluarga idealnya punya berapa penghasilan dan bagaimana jenisnya?

  1. 1 sumber penghasilan
  2. Lebih dari 1 sumber penghasilan, dan semuanya spike.
  3. Lebih dari 1 sumber penghasilan, dan semuanya stable.
  4. Lebih dari 1 sumber penghasilan, ganda campuran (spike dan stable)

Silakan tulis pendapatmu di kolom komentarĀ  dan kasih tahu alasannya ya šŸ“.Ā 

 

Saya pribadi lebih cocok dengan jawaban D, lebih dari 1 sumber penghasilan, ganda campuran (spike dan stable). Contoh strateginya:

Rendy seorang karyawan yang menerima gaji bulanan. Sebaiknya Rendy memiliki investasi yang sifatnya spike, seperti investasi saham atau memiliki penghasilan tambahan dari jual beli property.

Rudi seorang agen asuransi yang penghasilannya tidak tetap setiap bulannya. Rudi dapat menambah penghasilan yang sifatnya stable, seperti dividen saham, kupon dari obligasi atau menyewakan kos-kosan.

 

Menurut kamu, kenapa bukan jawaban B (lebih dari satu sumber penghasilan, semuanya spike) atau C (lebih dari satu sumber penghasilan, semuanya stable)?

Silakan tulis pendapatmu di kolom komentar šŸ“.

 

Lalu apa saja jenis-jenis penghasilan?

 

Cara Cari Uang dengan 9 Pintu Rezeki 🚪

Pada dasarnya penghasilan seseorang dapat berasal dari 3 kategori utama yaitu:

  1. penghasilan aktif (active income),
  2. penghasilan investasi (investment income) dan
  3. penghasilan pasif (passive income).

 

Cara Cari Uang 9 Pintu Rezeki Finansialku

 

Penghasilan Aktif (Active Income)

Penghasilan aktifĀ adalah penghasilan yang didapat karena seseorang menukarkan waktu, tenaga, pikiran dan perasaan untuk mendapatkan uang. Kuncinya kita (manusia)Ā bekerjaĀ danĀ menghasilkan pemasukan.

 

Jargon yang paling terkenal adalahĀ kerja 4 AS: keras kerjas, kerja cerdas, kerja ikhlas dan kerja tunstas. Seperti penjelasan Pak Sandiaga Uno:Ā 

 

Penghasilan aktif memiliki 3 jenis, yaitu:

#1Ā  Earned Income (Pendapatan)

Penghasilan yang kamu dapat dari bekerja, umumnya menawarkan services (jasa). Ā Earned income dapat berbentu stable dan spike.

Contoh:

  • Earned income yang stable: gaji, bonus dan tunjanganĀ dari pekerjaan di kantor.
  • Earned income yang spike: honorfreelance, komisiĀ atauĀ feeĀ dokter, pengacara, perencana keuangan, agen asuransi, agen property atau konsultan.

 

#2 Profit Income (Penghasilan dari Berdagang)

Penghasilan yang kamu dapat dariĀ jual beli barang. Orang yang berdagang (trading) disebutnya pedagang (trader). Contoh: Seseorang berdagang bakso, dagang baju atau dagang saham.

Setiap pedagang tahu output dari berdagang adalahĀ untung (profit)Ā atauĀ buntung (loss). Oleh sebab itu profit income adalah jenis pemasukan SPIKE.

Banyak pebisnis besar memulai dari profit income, termasuk orang-orang yang berdagang online di Tokopedia, Shopee atau membangun websitenya sendiri.

Selain berdagang barang-barang fisik, sekarang ini banyak orang melakukanĀ perdagangan produk keuanganĀ (saham, surat berharga) dan komoditi (kripto, forex, emas, minyak bumi) sebagai salah satu cara mendapatkan penghasilan tambahan.

 

#3 Residual Income (Penghasilan dari Proyek)

Penghasilan dariĀ proyek-proyekĀ (orang sebutĀ proyekan) dan sifatnyaĀ tidak reguler. Tentu saja residual income adalah jenis pemasukan SPIKE.

Contoh:

Kamu bekerja di kantor sebagai social media manager. Suatu ketika kamu diundang mengisi workshop mengenai penggunaan social media untuk pebisnis UMKM. Sebagai narasumber, kamu akan mendapatkan honor pembicara.

 

Penghasilan Investasi (Investment Income)

Penghasilan investasi, adalah penghasilan yang didapat karenaĀ uang kecil bekerja atau bertumbuh menjadi uang besar.

KuncinyaĀ nilai uang bertumbuh menjadi semakin besarĀ (capital gain) atauĀ menghasilkan pemasukan rutin (cash flow).

Penghasilan investasi terdiri dari 3 jenis yaitu:

#4 Capital Gain Income (Keuntungan dari Aset Naik Nilai)

Penghasilan dari kenaikan nilai aset. Capital gain adalah jenis pemasukan SPIKE. Tentu saja risiko dari aset yang berpotensi capital gain adalah capital loss (penurunan nilai aset).

Contoh capital gain: Kamu beli saham ANTM (PT Aneka Tambang Tbk) di harga Rp 785 per lembar. Lima tahun kemudian, kamu jual di harga Rp 2.910 per lembar. Kamu akan mendapat keuntungan sebesar Rp 2.125 per lembar.

Seandainya kamu investasiĀ Rp 100 jutaĀ di saham ANTM pada 14 Agustus 2020, maka di tahun 2025 uang kamu sudah menjadiĀ Rp 370 juta.

Simulasi Investasi Saham Capital Gain dan Dividend ANTM 13 Agustus 2025

 

Selain saham, capital gain juga dapat berasal dari kenaikan harga emas, reksa dana, properti, koleksi barang langka, aset digital (Bitcoin) dan lainnya.

Capital gain adalah salah satu cara memperbesar modal dan aset yang digunakan orang-orang kaya. Misal klien-klien pendampingan investasi (investment advisory) di Finansialku, investasi Rp 100 juta di saham ARCI (tahun 2024-2025) dan mengalami kenaikan hingga 100% dalam setahun.Ā 

 

#5 Dividend Income (Bagi Hasil)

Penghasilan dari bagi hasil keuntungan bisnis atau perusahaan yang kamu miliki sebagian / seluruh sahamnya. Dividend adalah jenis pemasukan STABLE.

Risiko dari dividend income adalah perusahaan tiba-tiba mengurangi jumlah dividend atau bahkan tidak membagikan dividend.

Contoh dividend income:

Melanjutkan contoh saham ANTM di atas, dalam 5 tahun kamu mendapatkan dividend sebesar Rp 414,82 per lembar saham. Jika kamu investasi kurang lebih Rp 100 juta (tanggal 14 Agustus 2020), maka dividend yang kamu dapat dalam 5 tahun (sampai dengan 13 Agustus 2025) mencapai Rp 52,8 juta.

Kamu patungan bisnis laundry bersama teman. Kamu ikut suntik modal kurang lebih 20% dari total modal bisnsi. Sekarang ini kamu menerima bagi hasil setiap tiga bulan sekali.

 

#6 Interest Income (Penghasilan dari Bunga)

Penghasilan yang berasal dari bunga simpanan atau instrumen keuangan tertentu. Interest income adalah jenis pemasukan STABLE. Risiko dari interest income adalah terjadi gagal bayar pokok atau bunga.

Contoh:

Bunga dari deposito, obligasi negara (SBR, ORI), efek beragun aset (EBA Ritel) atau peer-to-peer lending.

 

Penghasilan Pasif (Passive Income)

Penghasilan pasif, adalah penghasilan yang didapat karena aset kita bekerja dan menghasilkan pemasukan. Kuncinya aset bekerja dan menghasilkan pemasukan.

Penghasilan pasif terdiri dari 3 jenis, yaitu:

 

#7 Rental Income (Penghasilan dari Sewa)

Penghasilan yang berasal dari menyewakan aset. Rental income dapat berjenis pemasukan STABLE maupun SPIKE, bergantung periode sewa.

Contoh:

  • rental income yang stable kos-kosan, sewa rumah tahunan.
  • rental income yang spike sewa kendaraan harian, sewa kamera harian.

 

#8 Royalty Income (Penghasilan dari Kekayaan Intelektual)

Royalti datang dari hak cipta (intellectual property) atas karya atau sistem yang kamu buat. Royalty income umumnya berjenis SPIKE.

Contoh:

  • Kamu pernah menulis buku, sehingga mendapat royalti per penjualan.
  • Kamu menciptakan lagu, video YouTube atau aplikasi, sehingga kamu mendapat komisi dari pemakaian.
  • Kamu punya jaringan di bisnis MLM atau asuransi, sehingga kamu dapat royalti dari kerja tim (overriding bonus).

 

#9 Franchise Income (Penghasilan dari Waralaba)

Penghasilan yang kamu dapatkan dari bisnis waralaba. Rental income dapat berjenis pemasukan STABLE maupun SPIKE, bergantung waralaba.

Contoh: kamu punya satu cabang waralaba Indomaret, Alfamart atau waralaba lainnya.

 

Sampai sini sudah paham, darimana sumber pemasukan seseorang?

Saran saya, ambil selembar kertas dan mulai tuliskan darimana saja sumber pemasukan kamu saat ini? Apakah kamu sudah puas dengan kondisi sekarang atau mau menambah penghasilan lainnya?

 

Jika sudah memiliki petanya, kita akan membahas bagian berikutnya yaitu bagaimana cara memperbesar penghasilan.

 

2 Cara Memperbesar Income

Sebagai perencana keuangan saya memperhatikanĀ cara seseorang memperbesar penghasilannya.

Ternyata ada 2 cara untuk memperbesar penghasilan:Ā menambah sumber penghasilanĀ (horizontal) danĀ meningkatkan penghasilan dari sumber yang adaĀ (vertikal).Ā 

2 Cara Menambah Penghasilan Vertikal dan Horizontal

 

  • Seorang karyawan dapatĀ meningkatkan penghasilan secara vertikalĀ dengan meningkatkan jenjang karirnya, mulai dari staf, supervisor, manager hingga direksi.
  • Selain itu seorang karyawan juga dapatĀ meningkatkan penghasilan secara horizontalĀ dengan berinvestasi saham dan membeli waralaba.

Pertanyaan berikutnya bagaimana cara memperbesar penghasilan aktif (active income)?

Ā 

Memperbesar Penghasilan Aktif: Investasi pada Diri Sendiri

Pernah nggak kamu merasa sudah kerja keras, lembur, ikut banyak meeting, tapi gaji tetap stagnan? Sementara ada teman atau kenalanmu yang kerja kelihatannya sama saja, bahkan kadang lebih santai, tapi gajinya bisa 2–3 kali lipat lebih tinggi.

Pertanyaan ini wajar banget, dan jawabannya sederhana: nilai diri (value) setiap orang itu berbeda. Perusahaan, klien atau market membayar kita bukan berdasarkan seberapa capek kita kerja, tapi seberapa besar value yang kita berikan.

Kabar baiknya, value itu bisa ditingkatkan.
Caranya? Dengan berinvestasi pada diri sendiri. Ā 

Seseorang dibayar lebih mahal karena 5 faktor yaitu:Ā 

#1 Pengetahuan (Knowledge)

Pengetahuan adalah fondasi. Orang dengan pengetahuan lebih biasanya dihargai lebih tinggi. Di Indonesia, indikator pengetahuan sering dilihat dari gelar pendidikan, sertifikasi, atau lisensi.

Contoh nyata:

Dokter umum mungkin bisa dapat Rp10–20 juta per bulan. Tapi dokter spesialis bisa meraup Rp50–200 juta per bulan. Bedanya? pengetahuan tambahan yang diakui dengan gelar spesialis.

Ada banyak cara untuk meningkatkan pengetahuan:

  • Kuliah atau studi lanjut.
  • Ikut short course, workshop, seminar, training.
  • Membaca buku, mendengarkan podcast atau nonton Youtube.
  • Belajar online (Udemy, Coursera dan lainnya).
  • Mengambil sertifikasi atau lisensi profesional.

Intinya orang yang awalnya tidak tahu menjadi tahu, sehingga dibayar lebih tinggi.

 

šŸ’”Coba renungkan:
Kira-kira pengetahuan apa yang perlu kamu tingkatkan, supaya dapat memberikan nilai tambah kepada perusahaan tempat kamu kerja / ke klienmu?

 

#2 Keahlian (Skill)

Skill adalah kemampuan yang bisa digunakan menghasilkan. Intinya orang yang awalnya tidak bisa menjadi bisa melakukan sesuatu, sehingga dibayar lebih tinggi.

10 keahlian yang dibayar mahal menurut Forbes di tahun 2025:

  • Artificial intelligence dan machine learning
  • Data analysis dan intepretasinya
  • Cybersecurity
  • Digital marketing dan growth strategy
  • UX/UI design
  • Project management
  • Sales dan negosiasi
  • Analisis finansial
  • Software development
  • Content creation dan thought leadership

 

Saya pernah ngobrol dengan teman SMA yang menjadi sales mobil. Dia adalah sales jagoan yang sering mendapatkan predikat the best achiever (penjualan terbanyak). Saya bertanya, apa yang membedakan dia dengan sales yang lain:

Dia mengatakan, ada beberapa keahlian yang dia pelajari yaitu:

  1. Cara beriklan di social media, supaya banyak orang yang tertarik datang untuk test drive mobil.
  2. Kemudian dia belajar mendengar (active listening) dan bertanya.
  3. Terakhir kemampuan untuk negosiasi dan closing the deal (menjual).

Teman saya mendapat penjualan paling banyak (tentu saja bonus penjualan juga besar), karena menguasai keahlian: memasang iklan, mendengar, bertanya, negosiasi dan menjual.

 

šŸ’”Coba renungkan:
Kira-kira keahlian apa yang dapat kamu tingkatkan, supaya dapat memberikan nilai tambah kepada perusahaan tempat kamu kerja / ke klienmu?

 

#3 Jam Terbang (Experience)

Semakin tinggi jam terbang, semakin tinggi pula kepercayaan orang pada kita dan otomatis bayarannya lebih tinggi.

Analogi sederhana:

  • Pilot dengan 200 jam terbang mungkin hanya dipercaya menerbangkan rute pendek.
  • Pilot dengan 5.000 jam terbang bisa membawa pesawat internasional, bayarannya berkali-kali lipat lebih besar.

Dalam pekerjaan pun sama. Semakin sering menghadapi tantangan, semakin matang problem solving kita, semakin bernilai kita di mata perusahaan/klien.

Saya pernah mendengar curhat dari seorang pengusaha.
Salah satu karyawannya protes, karena gaji.
Karyawannya mengatakan: ā€œBos tidak adil, masa kita yang sudah bekerja 3 tahun di sini gajinya Rp 8 juta, sedangkan anak baru itu gajinya sudah Rp 7 juta. Masa bedanya cuma Rp 1 juta?ā€

Satu hal yang karyawan itu tidak tahu:
Ternyata anak baru tersebut sudah punya jam terbang lebih dari 3 tahun, karena dia sudah magang dibeberapa tempat, bahkan sempat menangani proyek non-profit sebuah perusahaan dari luar negeri.

Bagaimana cara menambah jam terbang?
Misal Rian adalah seorang karyawan di bidang media social dan dia ingin menambah jam terbangnya. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan:

  1. Ambil project tambahan, misal Rian mengelola iklan di social media.
  2. Rian dapat mengambil kesempatan menjadi volunteer di acara pameran, untuk mengenal kebutuhan pembeli.
  3. Menjadi freelance di bidang social media, supaya lebih banyak studi kasus mengelola media sosial di berbagai jenis bisnis.
  4. Pindah ke perusahaan yang memberi exposure lebih luas.
  5. Eksperimen pada proyek pribadi, misal mulai aktif membuat konten di Instagram dan TikToknya.

 

šŸ’”Coba renungkan:
Kira-kira apa yang dapat kamu lakukan untuk menambah jam terbangmu?

 

#4 Kenalan (Network)

Pernah dengar pepatah your network is your net worth?
Semakin banyak orang yang kita kenal (dan kenal baik), semakin banyak peluang datang.

Kenal itu bukan cuma tahu wajah atau namanya. Kenal berarti seandainya kamu ajak bertemu atau berdiskusi, dia mau meluangkan waktunya.

Contoh nyata:

  • Freelancer desain grafis bisa banjir order hanya karena aktif di komunitas kreatif dan direferensikan teman.
  • Seorang pebisnis bisa mendapatkan modal dari investor, karena memiliki jaringan yang percaya pada dirinya.

Ada banyak cara membangun network:

  • Aktif di komunitas profesional (misalnya komunitas HR, IT, finance).
  • Aktif di media sosial.
  • Rajin menghadiri seminar, workshop, konferensi.
  • Ikut komunitas olahraga, acara kesenian, acara keagamaan dan lain sebagainya.

 

šŸ’”Coba renungkan:
Kira-kira acara atau kegiatan apa yang perlu kamu datangi, supaya dapat memperluas networkmu?

 

#5 Personal Branding

Kalau orang kenal, suka, dan percaya dengan kita, mereka akan rela membayar lebih.

Contoh nyata:

  • Dokter spesialis yang sering muncul di TV, dikenal masyarakat, punya klien lebih banyak dan charge konsultasi lebih mahal. Coba saya tanya: siapa dokter spesialis sex dan kelamin yang paling kamu kenal?
  • Influencer dengan 200 ribu followers bisa dapat endorse puluhan juta hanya untuk sekali posting.
  • Penulis buku yang dikenal sebagai ā€œahliā€ di bidangnya bisa diminta jadi pembicara dengan fee belasan juta per jam.

Tips membangun personal branding:

  • Bagikan pengetahuanmu secara gratis di media sosial (edukasi, insight, tips).
  • Tunjukkan karya dan portofolio (desain, tulisan, riset, project).
  • Konsisten membangun citra di satu bidang (jangan hari ini bahas saham, besok masak, lusa traveling).

 

šŸ’”Coba renungkan:
Apa yang dapat kamu lakukan supaya orang lebih mengenal kamu?

 

Memperbesar Penghasilan Investasi: Uang Kecil jadi Uang Besar

Kalau penghasilan aktifmu sudah meningkat, jangan habiskan semua untuk konsumsi. Alirkan ke investasi supaya uang juga mulai bekerja untukmu.

Berdasarkan konsep Future Value (Time Value of Money), terdapat empat faktor utama yang menentukan hasil investasi:

#1. Modal Awal

Semakin besar modal awal, semakin besar potensi keuntungan dan risiko investasinya.

Contoh:
Andre berinvestasi dengan modal awal sebesar Rp 10 juta dan Budi berinvestasi Rp 100 juta.

Aspek Andre Budi Keterangan
Modal investasi awal 10.000.000 100.000.000 Rupiah
Modal investasi rutin 12.000.000 12.000.000 Rupiah/tahun
Return 10% 10% per tahun
Periode investasi 5 5 Tahun
Hasil investasi 89.366.300 234.312.200 Rupiah

 

Keduanya sepakat akan menambah investasinya sebesar Rp 12 juta setiap tahunnya. Mereka berdua akan berinvestasi reksa dana yang memberikan rata-rata keuntungan 10% per tahun, selama 5 tahun.
Maka hasil investasi Andre dan Budi adalah:

Tahun ke Investasi Andre
(Rupiah)
Investasi Budi
(Rupiah)
1 23.000.000 122.000.000
2 37.300.000 146.200.000
3 53.030.000 172.820.000
4 70.333.000 202.102.000
5 89.366.300 234.312.200

 

Hasil Investasi Andre dan Budi

 

Pada akhir tahun ke-5, uang Andre menjadi Rp 89 juta dan uang Budi menjadi Rp 234 juta. Jadi semakin besar modal awal, semakin besar potensi hasil investasinya (dan risikonya).

 

#2 Modal Investasi Rutin

Selain modal investasi awal, hasil investasimu juga ditentukan oleh modal investasi rutin:

  • Semakin besar modal investasi rutin, semakin besar potensi keuntungan dan risiko investasinya.
  • Investasi kecil tapi konsisten jauh lebih kuat daripada investasi besar tapi sekali.

Contoh:
Andre dan Budi berinvestasi dengan modal awal sebesar Rp 10 juta, sedangkan Charlie berinvestasi awal Rp 50 juta.

  • Andre akan menambah investasinya Rp 12 juta per tahun.
  • Budi akan menambah investasinya Rp 36 juta per tahun.
  • Charlie tidak akan menambah investasinya.

Mereka berdua akan berinvestasi reksa dana yang memberikan rata-rata keuntungan 10% per tahun, selama 5 tahun.

Aspek Andi Budi Charlie Keterangan
Modal investasi awal 10.000.000 10.000.000 50.000.000 Rupiah
Modal investasi rutin 12.000.000 36.000.000 – Rupiah/tahun
Return 10% 10% 10% Per tahun
Periode investasi 5 5 5 Tahun
Hasil investasi 89.366.300 235.888.700 80.525.500 Rupiah

 

Maka hasil investasi Andre, Budi dan Charlie adalah:

Tahun ke Investasi Andre Investasi Budi Investasi Charlie
1 23.000.000 47.000.000 55.000.000
2 37.300.000 87.700.000 60.500.000
3 53.030.000 132.470.000 66.550.000
4 70.333.000 181.717.000 73.205.000
5 89.366.300 235.888.700 80.525.500

 

Hasil Investasi Andre, Budi dan Charlie

 

Pada akhir tahun ke-5, uang Andre menjadi Rp 89 juta, uang Budi menjadi Rp 236 juta dan uang Charlie menjadi Rp 81 juta. Jadi semakin besar modal investasi rutin, maka semakin besar potensi hasil investasinya (dan risikonya).

 

#3 Waktu

Waktu adalah sahabat investor. Semakin lama, semakin besar efek compounding dan semakin besar potensi keuntungannya.

Contoh:
Andre dan Budi berinvestasi dengan modal awal sebesar Rp 10 juta. Keduanya sepakat akan menambah investasinya Rp 12 juta per tahun.

Aspek Andre Budi Keterangan
Modal investasi awal 10.000.000 10.000.000 Rupiah
Modal investasi rutin 12.000.000 12.000.000 Rupiah/tahun
Return 10% 10% per tahun
Periode investasi 5 15 Tahun
Hasil investasi 89.366.300 432.042.262 Rupiah

 

Mereka berdua akan berinvestasi reksa dana yang memberikan rata-rata keuntungan 10% per tahun. Perbedaanya di periode investasi, Andre akan berinvestasi 5 tahun dan Budi 15 tahun.
Maka hasil investasi Andre, Budi dan Charlie adalah:

Tahun ke Investasi Andre
(Rupiah)
Investasi Budi
(Rupiah)
1 23.000.000 23.000.000
3 53.030.000 53.030.000
5 89.366.300 89.366.300
10 89.366.300 217.186.520
15 89.366.300 423.042.262

 

Hasil Investasi Andre dan Budi

 

Pada akhir tahun ke-5, uang Andre dan Budi menjadi Rp 89 juta.
Uang Andre akan berhenti bertumbuh di tahun ke-5, karena Andre sudah berhenti investasi. Sedangkan uang Budi terus bertumbuh sampai akhir tahun ke-15 menjadi Rp 423 juta.

Jadi semakin lama investasi, maka semakin besar potensi hasil investasinya. Hal ini sesuai dengan prinsip bunga ber bunga (compound interest). Seperti kata Albert Einstein:

Compound interest is the ā€œeighth wonder of the worldā€, he who understands it, earns it; he who doesn’t, pays it.

 

4. Return (Imbal Hasil)

Semakin besar return, semakin cepat uang berkembang, tapi risikonya juga semakin besar. Secara umum hukum investasi mengatakan: high risk, high return dan low risk low return.Pada faktanya saya sering menemui investasi high risk low return dan low risk high return. Saya akan membahas lebih detail mengenai hubungan antara risk dan return pada artikel lainnya.

Contoh:
Andre dan Budi berinvestasi dengan modal awal sebesar Rp 10 juta. Keduanya sepakat akan menambah investasinya Rp 12 juta per tahun.

 

Andre akan berinvestasi reksa dana pasar uang yang rata-rata keuntungannya 5% per tahun dan Budi akan berinvestasi pada reksa dana campuran yang rata-rata keuntungannya 10% per tahun.

Keduanya akan berinvestasi selama 5 tahun. Maka hasil investasi Andre dan Budi adalah:

Aspek Andre Budi Keterangan
Modal investasi awal 10.000.000 10.000.000 Rupiah
Modal investasi rutin 12.000.000 12.000.000 Rupiah/tahun
Return 5% 10% per tahun
Periode investasi 5 5 Tahun
Hasil investasi 79.070.391 89.366.300 Rupiah

 

Tahun ke Investasi Andre
(Rupiah)
Investasi Budi
(Rupiah)
1 22.500.000 23.000.000
2 35.625.000 37.300.000
3 49.406.250 53.030.000
4 63.876.563 70.333.000
5 79.070.391 89.366.300

 

Hasil Investasi Andre dan Budi

 

Pada akhir tahun ke-5, uang Andre akan menjadi Rp 79 juta dan uang Budi akan menjadi Rp 89 juta. Jadi semakin besar keuntungan investasi, maka semakin besar potensi hasil investasinya (dan risikonya).

Jadi apa saja yang dapat mempengaruhi hasil investasi?

  1. Semakin besar modal investasi awal, investasi rutin dan keuntungan investasi maka semakin besar hasil keuntungan dan risikonya.
  2. Semakin lama periode investasi, maka semakin besar keuntungannya. Hal ini disebabkan efek dari bunga ber bunga (compound interest).

 

šŸ’”Coba renungkan:
apa yang dapat kamu lakukan supaya investasimu dapat bertumbuh lebih besar?

 

Memperbesar Penghasilan Pasif: Memperbanyak Aset Produktif

Penghasilan pasif artinya aset kamu (aset tangible dan intangible) bekerja dan menghasilkan pemasukan. Jadi cara memperbesar penghasilan pasif adalah:

  • Memperbanyak jumlah asetnya
  • Memperbesar penghasilannya

 

Memperbanyak Jumlah Aset

Coba bayangkan jika Andre memiliki 1 kamar kos dengan total 10 kamar dan Budi memiliki 3 kamar kos dengan total 100 kamar. Masing-masing kamar kos menghasilkan keuntungan Rp 1 juta per bulan.

Kira-kira siapa yang penghasilannya lebih besar?
Tentu saja Budi yang memiliki lebih banyak kamar kos kan?

Jika kamu ingin memperbesar penghasilan pasif, maka kamu perlu menambah aset. Tentu saja kamu membutuhkan modal lebih besar atau akses pada permodalan (uang dari investor atau pinjaman bank) untuk menambah aset.

 

Secara umum aset ada dua jenis yaitu tangible asset danĀ  intangible asset.

Tangible asset adalah aset yang dapat kamu lihat, raba atau rasakan.
Contoh: property yang kamu sewakan, kendaraan yang kamu sewakan dan lainnya.

Intangible asset adalah aset yang tidak dapat kamu lihat, tetapi menghasilkan pemasukan.
Contoh: royalty dari hasil menulis buku, royalty dari penjualan downline mlm dan lain sebagainya.

 

Memperbesar Penghasilan dari Asset

Cara kedua untuk memperbesar penghasilan pasif adalah memperbesar kemampuan aset menghasilkan pemasukan.

Ā 

Cara Cari Uang dari Penghasilan Pasif, Meningkatkan Kemampuan Menghasilkan Pemasukan

 

Misal:

Andre memiliki 1 rumah kos yang terdiri dari 10 kamar. Awalnya biaya kosnya adalah Rp 1 juta/bulan.

Kemudian Andre menambah fasilitas seperti internet, laundry, tv cable, sehingga uang kos yang awalnya Rp 1 juta/bulan bisa naik menjadi Rp 1,5 juta/bulan.

Kenaikan harga kos, tentu saja akan menambah penghasilan pasif Andre.

Ā 

Sampai sini kamu sudah paham kan, caranya memperbesar penghasilan aktif, investasi dan pasif kan? Sekarang kita akan bahas, seandainya seseorang kehilangan penghasilan.

 

Kehilangan Pemasukan

Pemasukan adalah sumber utama untuk memenuhi kebutuhan hidup kita sehari-hari. Namun, realitanya, ada banyak hal yang dapat menyebabkan seseorang tiba-tiba kehilangan penghasilan. Mulai dari faktor eksternal seperti krisis ekonomi, hingga faktor personal seperti kesehatan atau keputusan untuk berhenti bekerja.

Pertanyaannya: apakah kehilangan pemasukan dapat dicegah? Tidak selalu.
Tapi kita dapat meminimalisir risikonya dan menyiapkan solusi keuangan agar tidak bangkrut.

 

6 Alasan Seseorang Kehilangan Penghasilan

Berikut adalah enam alasan utama mengapa seseorang dapat kehilangan penghasilan

 

#1 Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

PHK dapat terjadi kapan saja, bahkan pada karyawan berprestasi sekalipun. Alasannya beragam: efisiensi biaya, restrukturisasi, merger, krisis ekonomi, atau bahkan penutupan perusahaan.

Contoh:
Bayangkan sebuah perusahaan startup yang dulunya agresif merekrut karyawan. Ketika terjadi tech winter, pendanaan berhenti, banyak karyawan yang terpaksa dirumahkan meski kinerjanya tidak buruk.

Sebagai karyawan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan:

  • Tingkatkan Kinerja. Selalu berusaha berprestasi, taat aturan, dan menjadi karyawan yang memberi value lebih. Walaupun tidak menjamin 100%, setidaknya peluang untuk dipertahankan lebih tinggi.
  • Siapkan Dana Darurat. Idealnya setara 6–12 kali pengeluaran bulanan. Dana darurat berfungsi sebagai penopang hidup sementara kamu mencari pekerjaan baru atau memulai usaha.

 

#2 Resign karena Lingkungan Kerja yang Toxic

Tidak semua orang di-PHK. Kadang, kita sendiri yang memilih mundur. Lingkungan kerja yang toxic sering jadi alasan utama: atasan yang micromanage, kurang apresiasi, atau budaya kantor yang tidak sehat.

Contoh:
Seorang karyawan berprestasi dapat merasa tertekan jika setiap ide yang diajukannya selalu dipatahkan. Meski gaji bagus, lama-lama mental dapat rusak, sehingga resign menjadi pilihan terbaik.

Beberapa hal yang dapat kamu persiapkan:

  • Kesiapan Finansial. Jangan asal resign tanpa tabungan. Pastikan dana darurat memadai agar punya waktu bernapas sebelum pekerjaan baru ditemukan.
  • Strategi Karier. Sebelum keluar, rencanakan langkah berikutnya: apakah pindah ke perusahaan lain, membangun bisnis, atau bahkan mengambil jeda untuk upgrade skill.

 

#3 Bisnis Bangkrut

Bagi pengusaha, risiko bisnis bangkrut selalu mengintai. Faktor penyebab dapat berasal dari salah strategi, perubahan pasar, pesaing baru, masalah keuangan internal, atau bahkan krisis global yang mengganggu seluruh industri. Ketika bisnis runtuh, penghasilan utama pun dapat hilang seketika.

Beberapa hal yang dapat kamu persiapkan:

  • Diversifikasi Penghasilan: Jangan hanya mengandalkan satu bisnis. Cobalah membangun portofolio usaha atau investasi yang dapat jadi penopang saat bisnis utama terganggu.
  • Perbanyak Sumber Income: Selain bisnis, dapat memiliki penghasilan dari properti, saham, obligasi, atau instrumen lain.
  • Dana Darurat: Tetap penting, bahkan untuk pebisnis. Dana darurat dapat menjaga arus kas pribadi saat usaha sedang terpuruk.

 

#4 Sakit Kritis yang Berkepanjangan

Sakit kritis dapat mengubah hidup seseorang secara drastis. Ketika tidak dapat bekerja, penghasilan berhenti, sementara biaya pengobatan justru membengkak.

Contoh:
Seseorang yang terkena stroke mungkin butuh perawatan bertahun-tahun. Selain biaya rumah sakit yang besar, keluarga juga kehilangan sumber penghasilan utama.

Beberapa hal yang dapat kamu persiapkan:

  • Jaga Gaya Hidup Sehat. Pola makan seimbang, olahraga teratur, tidur cukup, dan menghindari stres berlebihan dapat mengurangi risiko penyakit serius.
  • Asuransi Penyakit Kritis. Asuransi penyakit kritis dapat menjadi pelindung utama, karena memberikan uang pertanggungan yang dapat dipakai untuk biaya pengobatan sekaligus menggantikan pemasukan yang hilang.

 

#5 Meninggal Dunia

Kematian adalah hal pasti, tapi sering kali tidak dipersiapkan. Bagi keluarga yang ditinggalkan, kehilangan pemasukan dapat menjadi beban besar, terutama jika masih ada cicilan atau anak yang harus dibiayai sekolah.

Contoh:
Seorang ayah sebagai tulang punggung keluarga meninggal dunia mendadak. Tanpa asuransi jiwa, istri dan anak-anaknya harus berjuang sendiri menutup kebutuhan sehari-hari.

Hal yang dapat kamu persiapkan:
Punya Asuransi Jiwa. Polis asurnasi jiwa adalah solusi utama. Polis asuransi akan memberikan uang pertanggungan kepada ahli waris, yang dapat digunakan untuk melunasi utang, pengganti penghasilan, biaya pemakaman, pendidikan anak atau juga warisan.

 

#6 Memasuki Masa Pensiun

Pensiun berarti berakhirnya penghasilan rutin dari pekerjaan. Tanpa persiapan, masa pensiun dapat menjadi masa penuh kekhawatiran: bagaimana membiayai kebutuhan hidup tanpa gaji bulanan?

Contoh:
Banyak orang di Indonesia baru sadar pentingnya dana pensiun ketika usia sudah di atas 50 tahun. Akibatnya, tabungan tidak cukup, dan mereka masih harus bekerja meski fisik sudah menurun.

Hal yang dapat kamu persiapkan:
Rencanakan Dana Pensiun Sejak Muda (usia 30 an). Semakin cepat memulai, semakin besar dana yang terkumpul.

Dengan langkah-langkah ini, kamu tidak hanya melindungi diri sendiri, tapi juga keluarga dari risiko keuangan yang dapat terjadi kapan saja. Pada akhirnya, pemasukan mungkin dapat hilang, tapi persiapan yang matang akan membuat hidup tetap berjalan dengan tenang.

 

Mental Menghadapi Risiko Kehilangan Pemasukan

Kita tidak hanya butuh strategi finansial untuk menghadapi risiko hilangnya pemasukan, tetapi juga mindset yang sehat.

 

Bayangkan kamu punya gelas berisi air. Gelas tersebut terjatuh, pecah dan airnya tumpah.
Apa yang akan kamu lakukan?

Kamu memiliki 2 opsi merespons kejadian tersebut:

  • Menangisi gelas pecah dan pada akhirnya tidak akan mengembalikan airnya.
  • Atau kamu bisa mencari gelas baru, menuangkan kembali air, bahkan mungkin mendapatkan gelas yang lebih besar dan lebih kuat.

 

Seringkali, seseorang berdoa kepada Tuhan untuk diberikan rezeki yang lebih besar.
Namun, kita tidak bisa mengontrol jawaban Tuhan.

  • Tuhan bisa jadi langsung menambahkan rezeki, misal kamu mendapatkan kenaikan jabatan atau bisnismu melesat.
  • Tuhan bisa jadi menunda, karena kamu belum memantaskan diri. Kamu masih perlu menambah pengetahuan, keahlian, jam terbang, kenalan atau meningkatkan personal branding.
  • Tuhan juga dapat mengizinkan kamu kehilangan pekerjaan / pemasukan. Mengapa? Karena Tuhan sedang menyiapkan jalan baru agar kamu bisa tumbuh lebih besar lagi.

 

Saya meyakin rencana Tuhan selalu baik, tetapi kita manusia butuh waktu untuk memproses.

Kondisi kehilangan pekerjaan (dialami karyawan) atau bisnis bangkrut (dialami pengusaha), dalam jangka pendek rasanya berantakan, tidak nyaman dan penuh kekhawatiran.

Sama seperti gambar berikut ini, gambar rajutan apa yang kamu lihat?

Rajutan Belakang, Situasi yang Ruwet atau Berantakan

Sumber: About The Back of Emboidery. KateandRose.com

 

Bisa jadi kamu bertanya-tanya: ā€œini gambar apa sih, kok ga jelas?ā€

Seperti yang saya sampaikan sebelumnya. Kehilangan pemasukan bisa menjadi pemicu pertumbuhan. Banyak orang yang justru menemukan potensi terbaiknya setelah terpaksa keluar dari zona nyaman.

Jika kamu melihat rajutan yang sama dari sisi yang berbeda, maka kamu akan melihat rajutan bunga yang indah.

Rajutan Depan, Rencana Tuhan yang Indah

Sumber: About The Back of Emboidery. KateandRose.com

 

Contoh:

Jaka adalah seorang karyawan di bidang IT dan terkena PHK.
Awalnya Jaka panik, tetapi Jaka memutuskan untuk menjadi freelance programmer di perusahaan luar negeri. Beberapa tahun kemudian, klien Jaka semakin banyak dan penghasilannya melampaui gaji lamanya.

 

Kita tidak bisa merubah kondisi, tetapi kita bisa menentukan respon (terhadap kondisi tersebut). Ā 
Setiap kesulitan adalah kesempatan untuk melompat lebih tinggi. Saya meyakini:

Always remember, if God is shaking your nest, it means He is preparing you to fly.

 

 

Ingat, risiko terbesar dalam hidup bukanlah kehilangan pemasukan, tetapi tidak pernah berani mengambil langkah untuk bertumbuh.

Terakhir kita akan membahas mengenai pajak penghasilan.

 

Sumber:

  • Caroline Castrillon. 18 Maret 2025. 10 High-Income Skills That Pay Six Figures In Any Economy. Forbes.com