5 Strategi Meningkatkan Keuntungan Investasi Reksa Dana
Berikut ini adalah materi yang saya bawakan ketika event bersama IPOT Fund di Medan, 14 Agustus 2019.
#1 Investasi Sesuai Tujuan Keuangan, Bukan Profil Risiko
Ketika Kamu berinvestasi, pastikan Kamu memiliki tujuan keuangan yang spesifik: jumlah dan waktu.
Contoh: Dua tahun lagi, saya ingin membeli sebuah rumah dengan harga Rp 1 Milliar.
Jika tujuan keuangannya (financial goals) jelas, maka kita dapat melakukan perhitungan rencana keuangan. Ujungnya strategi investasinya juga jelas. Ingat kata Warren Buffet:
An idiot with a plan can beat a genius without a plan.
Warren Buffett
Seperti apa yang namanya rencana keuangan?
Berikut ini contoh Andi yang ingin menyiapkan dana down payment (DP) rumah.
Andi ingin membeli rumah seharga Rp 800 juta, dengan DP 30% (30% x Rp 800 juta = Rp 240 juta).
Rencananya Andi ingin membeli rumah tersebut 5 tahun lagi, tepat sebelum dia menikah.
Andi sendiri sekarang sudah memiliki dana tabungan membeli rumah, sebesar Rp 50 juta.
Berapa kekurangan dananya? dan berapa yang harus diinvestasikan setiap bulannya? berapa target investasinya?
Yuk kita hitung bersama:
Hasil perhitungan:
Kekurangan dana sebesar Rp 266.728.135. Anda harus berinvestasi sebesar Rp 3.265.939 per bulan selama 60 bulan.
Dengan asumsi:
- Inflasi (kenaikan harga rumah) 8% per tahun.
- Estimasi hasil investasi 12% per tahun.
Jadi action plan yang harus dilakukan Andi adalah:
- Menginvestasikan seluruh uang Rp 50 juta (uang yang sudah dimiliki) ke produk investasi dengan estimasi hasil investasi 12% per tahun.
- Berinvestasi setiap bulannya sebesar Rp 3.265.939 setiap bulannya, ke produk investasi dengan estimasi hasil investasi 12% per tahun.
Tugas berikutnya adalah mencari produk investasi yang dapat menghasilkan return sebesar 12% per tahun.
Artikel ini saya menggunakan investasi reksa dana ya 😀
Kami menggunakan platform IPOTFund.com untuk menyeleksi reksa dana, pada acara Finansialku Roadshow Medan, 14 Agustus 2019.
Mari kita bahas satu persatu bagian mulai dari Hi-Lo, Sharpe Ratio, Standar Deviasi, AUM (Asset Under Management) dan Draw Down di Halaman 4.
Leave A Comment